MY BUSY HOLIDAY
On April 16th, 2010, I thought this would be a great holiday for me because that was the holy day for Hindhu people . I was so tired about the study, so I guessed this time I could get full refresh anyway. However, the fact said the other way.
First like an ordinary daughter, I had to get up early morning helping my mother, of course after I prayed. Then I did my chores, cleaned up my room, and spread out my bed under the sun ray. I was really in danger if my mom knew that my room was messy. So, I made it as soon as possible. Second, my aunts called me in the afternoon. I did not meet them for a long time, that was the way I kept for hours to talk with them. After that, unpredictable my neighbor visited me. She asked my help finishing her homework. At last, the time was running and I just remembered that I had a lot of homework. I got mad, confused and regretful why I did not check my homework before. Therefore, I did my homework until 2:00 a.m. the next morning.
I did not feel this was holiday instead of I had to work hard and got a long ship with my homework.
Hari libur yang sibuk
MY HOLIDAY BUSY
Pada 16 April 2010, saya pikir ini akan menjadi hari libur besar bagi saya karena itu adalah hari suci bagi orang Hindu. Aku sangat lelah tentang studi, jadi saya menduga kali ini aku bisa merasa segar kembali dengan penuh pula. Namun, kenyataannya mengatakan cara lain.
Pertama seperti anak biasa, saya harus bangun pagi membantu ibu saya, tentu saja setelah saya berdoa. Lalu aku melakukan tugasku, membersihkan kamar saya, dan menyebar tempat tidur di bawah sinar matahari terbenam. Aku benar-benar dalam bahaya jika ibu saya tahu bahwa saya kamar berantakan. Jadi, saya membuatnya sesegera mungkin. Kedua, bibi saya menelepon saya di sore hari. Aku tidak bertemu mereka untuk waktu yang lama, itu adalah cara saya terus selama berjam-jam untuk berbicara dengan mereka. Setelah itu, tak terduga tetangga saya mengunjungi saya. Dia meminta bantuan saya menyelesaikan PR-nya. Akhirnya, waktu berjalan dan aku hanya ingat bahwa aku punya banyak pekerjaan rumah. Aku marah, bingung dan menyesal mengapa saya tidak memeriksa pekerjaan rumah sebelum. Oleh karena itu, saya mengerjakan PR saya sampai 02:00 keesokan harinya.
Saya tidak merasa ini adalah hari libur bukannya saya harus bekerja keras dan mendapat kapal panjang dengan pekerjaan saya.
MY FIRST EXPERIENCE TO BE AN ALONE BACKPACKER
I like to go out to find a new place.
When I was in second semester, I went to Bekasi alone to visit my friend. I built my strenght to go there without knowing anything.
Firstly, I went to Terboyo to find Sinar Jaya bus to Bekasi. Unfortunately, there was no Sinar Jaya bus. A man in a locket told me to go to someone who could bring me to Bekasi. I felt so happy bacause my planning would be happen. I just payed money and got the bus. Everything was gonna be alright until the bus came to Tegal.
In Tegal bus station, a man in the bus asked me go out from the bus because that bus would bus come to Bandung.,not Jakarta ones. I felt so confused because there were so many strange men around me. After they talked for several hours, i was brought to a new one. I tried to adapt in that bus. People around me said that was true bus to Bekasi. I could not guess what I felt. The bus walked so fast until in Cikampek. When the bus was in Cikampek subway, someone told me that the bus did not pass Cikarang, so when I wanted to go tehre, I had to take off in Lippo.
Fortunately, a man told me that he had the same destination with me. I felt so happy. I could not imagine if there was not that man.
PENGALAMAN PERTAMA SAYA MENJADI PENDAKI GUNUNG SENDIRIAN
Aku ingin pergi keluar untuk mencari tempat baru.
Ketika saya masih di semester kedua, saya pergi ke Bekasi sendirian untuk mengunjungi teman saya. Saya membangun kekuatan saya untuk pergi ke sana tanpa mengetahui apa-apa.
Pertama, saya pergi ke Terboyo untuk menemukan Sinar Jaya bus ke Bekasi. Sayangnya, tidak ada bus Sinar Jaya. Seorang pria liontin mengatakan kepada saya untuk pergi ke seseorang yang bisa membawa saya ke Bekasi. Aku merasa sangat senang bacause saya berencana akan terjadi. Aku hanya diperhatikan uang dan mendapat bus. Semuanya akan baik-baik saja sampai bus datang ke Tegal.
Di stasiun bus Tegal, seorang pria di bus meminta saya keluar dari bus karena bus yang akan bus datang ke Bandung., Bukan yang di Jakarta. Saya merasa sangat bingung karena ada begitu banyak orang aneh di sekitar saya. Setelah mereka berbicara selama beberapa jam, saya dibawa ke yang baru. Saya mencoba untuk beradaptasi di dalam bus itu. Orang-orang di sekitar saya mengatakan bahwa adalah benar untuk bus Bekasi. Aku tidak bisa menebak apa yang saya rasakan. Bus berjalan begitu cepat sampai di Cikampek. Ketika bus berada di Cikampek kereta bawah tanah, seseorang mengatakan kepada saya bahwa bus tidak lulus Cikarang, jadi ketika saya ingin pergi tehre, aku harus lepas landas di Lippo.
Untungnya, seorang pria mengatakan kepada saya bahwa ia memiliki tujuan yang sama dengan saya. Aku merasa sangat bahagia. Aku tidak bisa membayangkan jika tidak ada orang itu.
LATENESS
Last morning, Dinar, my roommate woke up late and she had to go to campus.
When she wanted to take her motorcycle, in fact she couldn’t move it because there were some motorcycles that blocked up her motorcycle.
She tried to move all of the motorcycles, so that her motorcycle could move from the garage. But she couldn’t do it.
Then, she called Adel who had that motorcycle which blocked it up. After that, her friend who had that motorcycle helped her. Finally, she could move her motorcycle and rode it to go to campus.
KETERLAMBATAN
Pagi lalu, Dinar, teman sekamar saya bangun terlambat dan dia harus pergi ke kampus.
Ketika ia ingin mengambil sepeda motornya, bahkan dia tidak bisa bergerak karena ada beberapa sepeda motor yang diblokir sepeda motornya.
Dia mencoba untuk memindahkan semua sepeda motor, sehingga sepeda motornya bisa bergerak dari garasi. Tapi ia tidak bisa melakukannya.
Kemudian, dia menelepon Adel yang memiliki sepeda motor yang yang diblokir itu. Setelah itu, temannya yang memiliki sepeda motor yang membantunya. Akhirnya, dia bisa menggerakkan sepeda motor dan naik untuk pergi ke kampus.
No comments:
Post a Comment
No Racism