Jadilah Blogger yang kreatif dan jadilah pendukung PERSIB Bandung dan F.C Barcelona
Friday, 25 January 2013
Cerita-Ku
ANAK YANG PENUH PERJUANGAN
Tony, seorang anak yang hidup di
pedalaman dan dia hidup dalam keluarga yang tidak mampu, diaa tinggal bersama
seorang ayah dan adiknya yang baru berusia 3 tahun. Dan ibunya sudah meninggal
2 tahun yang lalu.
Pada pagi
hari dia harus menempuh perjalanan sejauh 2 KM dan dia harus melewati jembatan
yang sudah rusak & rapuh. Kata ibu guru tony, tony adalah orang yang rajin,
pandai dan rajin beribadah,dia selalu berdo’a untuk ibunya yang sudah meninggal
. dia selalu mendapatkan nilai yang memuaskan.
Sepulang
sekolah dia harus bekerja untuk membantu ayahnya yang bekerja sebagai pembuat
opak dan kripik. Ayahnya selalu melarang dia untuk bekerja. Teapi dia sangat
bersikeras untuk bekerja. Kata ayahnya “ tony, sudahlah jangan bekerja biar
ayah saja yang bekerja kamu sebaiknya belajar saja agar kamu selalu mendapat
nilai yang memuaskan”. Lalu tony menjawab “biar saja tony bekerja membantu
ayah, ayahkan pasti lelah kalo bekerja terus kalo ayah terus-terusan bekerja
nanti ayah sakit”. Dan dia pun pergi berkeliling kampung untuk menjual opak dan
kripik, dan dia sering mendapat hinaan dari temannya dan dia selalu bersabar
ketika dia di hina oleh temannya sendiri. Terkadang opak dan kripiknya yang dia
jual tidak laku terjual karena sekarang warga lain lebih memilih untuk membeli
di warung, dan untungnya juga ada yang membeli opak dan kripiknya yang harganya
Rp.1000. dan dia pulang dengan membawa opak dan kripiknya yang tersisa dan juga
uang Rp. 5000.
Hari pun
sudah mulai sore dan dia harus pulang dan membeli beras da lauknya untuknya
makan dengan ayah dan adiknya. Dan dia juga harus mengasuh adiknya.
Dan hari pun
sudah larut malam dia harus makan bersama ayah dan adiknya. Dan sehabis makan
dia harus belajar agar dia selalu mendapatkan nilai yang memuaskan dan alangkah
indahnya dia mendapatkan beasiswa. Dan waktu pun sudah semakin malam dan dia
harus cepat tidur karena dia tidak ingin keesokan harinya terlambat ke sekolah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
No Racism